Wednesday, October 5, 2011

Ondel-Ondel

Ondel-ondel merupakan pertunjukkan rakyat khas Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Ondel-ondel terbuat dari anyaman bambu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mudah dibawa dari dalam. Ondel-ondel berbentuk boneka besar dengan tinggi +/- 2,5 m dan diameter +/- 80 cm.

Menurut perkiraan, ondel-ondel sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di pulau Jawa. Jaman dahulu, ondel-ondel digunakan sebagai penolak bala atau pengusir gangguan roh halus yang bergentayangan. Bahkan, untuk melakukan pertunjukkan ondel-ondel biasanya diadakan ritual khusus seperti khotbah dan pemberian minum mulai dari air putih, air kelapa, sampai kopi pahit.

Sekarang ondel-ondel sudah dihias dengan menarik. Untuk ondel-ondel laki-laki biasanya diberi cat merah dan diberi kumis. Sedangkan untuk ondel-ondel wanita biasnya diberi cat putih. Sebelumnya ondel-ondel disebut sebagai Barongan, namun setelah H.Benyamin S menyanyikan lagu “Ondel-Ondel”, boneka besar ini sekarang dipanggil dengan sebutan ondel-ondel.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Ondel-ondel

http://kotatua.blogspot.com/2007/10/ondel-ondel-jakarta.html

http://berita.liputan6.com/read/339039/ondelondel-tak-lagi-mengusir-roh-jahat

Gambar: Google Image

Angklung

Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu. Angklung berasal dari daerah Jawa Barat. Cara memainkan angklung adalah dengan digoyang, sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran yang kebanyakan mempunyai laras salendro dan pelog.

Tidak ada yang tahu sejak kapan angklung mulai digunakan, namun angklung modern berhasil ditemukan oleh Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya, angklung digunakan hanya sebatas untuk kepentingan kesenian lokal atau tradisional . Namun karena bunyi yang ditimbulkannya merdu dan memiliki tangga nada doremifasolasido dan daminatilada, angklung cepat berkembang hingga ke pertunjukkan internasional

Sepeninggal Daeng Sutigna, kreasi kesenian angklung diteruskan oleh Abah Udjo. Abah Udjo berhasil membawa angklung ke pertunjukkan internasional pertamanya pada tahun 1955 di Konferensi Asia Afrika. Tanpa campur tangan Abah Udjo, mungkin angklung tidak akan setenar ini. Banyak penghargaan yang berhasil diraih oleh Abah Udjo, UNESCO bahkan menyebut dia sebagai pelestari kebudayaan tradisional.

Pada tanggal 18 November 2010, angklung terdaftar sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO.

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Angklung

http://en.wikipedia.org/wiki/Angklung

http://www.puncakview.com/Angklung.htm

http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/09/14/135912/Menduniakan-Angklung

Gambar : Google Image